About Me

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Dasar Kriteria Pemilihan Media


DASAR PERTIMBANGAN PEMILIHAN MEDIA DAN KRITERIA PEMILIHAN MEDIA
A. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media
Dasar pertimbangan untuk memilih suatu media sangatlah sederhana, yaitu dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak.
● Sebab-sebab seseorang memilih media antara lain:
a. Bermaksud mendemondtrasikanya seperti halnya pada kuliah tentang media.
b. Merasa sudah akrab dengan media tersebut, misalnya seorang dosen yang sudah terbiasa menggunakan proyektor transparansi.
c. Ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih konkrit.
d. Merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukannya, misalnya untuk menarik minat atau gairah belajar siswa.
● Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan dan penggunaan media dalam pembelajaran antara lain;
a. Tujuan instruksional yang ingin dicapai
b. Karakteristik siswa atau sasaran.
c.  Jenis rancangan belajar yang diinginkan apakah bersifat audio saja, atau visual saja, atau kedua-duanya, atau mungkin media yang bersifat diam atau gerak, dan sebagainya.
d. Keadaan latar atau lingkungan.
e. Kondisi setempat.
f. Luasnya jangkauan yang ingin dilayani.
g. Objektivitas, pemilihan media tidak didasarkan karena kedudukan pribadi atau sekedar hiburan sehingga menghiraukan kegunaan dan relevansinya dengan bahan dan karakteristik peserta didik.
h. Progam pengajaran, artinya pemilihan media harus disesuaikan dengan progam pengajaran karena tidak semua media dapat digunakan untuk semua progam pengajaran.
i.  Situasi dan kondisi, pemilihan media harus disesuaikan dengan situasi belajar mengajar, metode mengajar, materi pelajaran, serta lingkungan sekolah dan kelas.
j.  Kualitas teknik, yaitu kesiapan operasional media sebelum digunakan .
k. Keefekifan dan efesiensi penggunaan, artinya penggunaan media bukan semata-mata karena melaksanakan salah satu komponen-komponen tetapi apakah media itu betul-betul berguna untuk memudahkan penguasaan peserta didik.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pendekatan dalam Pembelajaran Bahasa Arab

1.      Definisi, tujuan , kendala pendekatan  Sam’i Syafawi
Bahasa itu awal mulanya didengar dan diucapkan, sehingga sudah semestinya pembelajaran bahasa itu dititikberatkan pada istima’ (mendengar) dan kalam (berbicara). Dari penjelasan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa pendekatan sam’i syafawi adalah pendekatan pembelajaran yang dititikberatkan pada istima’ dan kalam.

Lahirnya pendekatan ini didasari oleh dua hal, yakni :
1)      Studi bahasa yang dilakukan oleh ahli jiwa dan ahli bahasa terhadap bahasa-bahasa lisan Hindia di wilayah Amerika Serikat.
2)      Perkembangan sarana komunikasi antar bangsa yang bisa mendekatkan jarak antara mereka dan adanya kebutuhan mempelajari bahasa asing, tidak hanya digunakan untuk membaca tapi untuk komunikasi langsung antar mereka.
Kedua hal tersebut mendorong untuk melihat kembali fungsi bahasa sebagai alat untuk merealisasikan komunikasi lisan, tidak hanya untuk komunikasi tulisan atau transfer budaya manusia. Setelah mempelajari menyimak dan berbicara, secara berurutan orang berlanjut mempelajari komunikasi tertulis (membaca dan menulis).

Tujuan pendekatan sam’i syafawi adalah sebagai berikut:
Metode ini berangkat dari gambaran bahwa bahasa adalah seperangkat simbol-simbol suara yang dikenal oleh anggota masyarakat untuk mengadakan komunikasi diantara mereka. Maka tujuan pokok pengajaran bahasa arab adalah memberi bekal kemampuan bagi selain penutur arab  agar mampu berkomunikasi aktif dengan penutur arab dengan berbagai keterampilan dan dalam berbagai situasi.
Dari paparan tersebut kita bisa menyimpulkan bahwa pendekatan ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik belajar berkomunikasi aktif dengan berbahasa Arab dalam situasi apapun.
Pendekatan ini memiliki kelebihan dan kekurangan, antara lain:
·         Dapat diterapkan pada kelas-kelas mutawasith
·         Memberi latihan dan praktik dalam aspek keterampilan menyimak dan berbicara
·         Cocok bagi tingkatan linguistik para siswa

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Lingkungan sebagai Media Pembelajaran

1.      Definisi lingkungan
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) lingkungan diartikan sebgai bulatan yang melingkungi (melingkari). Pengertian lainnya yaitu sekalian yang terlingkung di suatu daerah. Dalam kamus Bahasa Inggris peristilahan lingkungan ini cukup beragam diantaranya ada istilah circle, area, surroundings, sphere, domain, range, dan environment, yang artinya kurang lebih berkaitan dengan keadaan atau segala sesuatu yang ada di sekitar atau sekeliling. Dalam literatur lain disebutkan bahwa lingkungan itu merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan itu terdiri dari unsur-unsur biotik (makhluk hidup), abiotik (benda mati) dan budaya manusia.
Lingkungan adalah sesuatu gejala alam yang ada disekitar kita, dimana terdapat interaksi antara faktor biotik (hidup) dan faktor abiotik (tak hidup). Lingkungan menyediakan rangsangan (stimulus) terhadap individu dan sebaliknya individu memberikan respons terhadap lingkungan. Dalam proses interaksi itu dapat terjadi perubahan pada diri individu berupa perubahan tingkah laku.

Belajar pada hakikatnya adalah suatu interaksi antara individu dan lingkungan. Menurut Slameto (2003:2) “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Hal tersebut menunjukkan bahwa lingkungan sangat penting pengaruhnya terhadap pemerolehan siswa akan pelajaran yang sedang dipelajarinya.
Media pendidikan sangat penting sekali untuk menunjang pencapaian tujuan pendidikan. Oemar Hamalik (2004 : 194) dalam teorinya “Kembali ke Alam” menunjukan betapa pentingnya pengaruh alam terhadap perkembangan peserta didik. Menurut Oemar Hamalik (2004: 195) Lingkungan (environment) sebagai dasar pengajaran adalah faktor kondisional yang mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang penting.
Lingkungan yang berada disekitar kita dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Lingkungan meliputi: Masyarakat disekeliling sekolah; Lingkungan fisik disekitar sekolah, bahan-bahan yang tersisa atau tidak dipakai, bahan-bahan bekas dan bila diolah dapat dimanfaatkan sebagai sumber atau alat bantu dalam belajar, serta peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat. Jadi, media pembelajaran lingkungan adalah pemahaman terhadap gejala atau tingkah laku tertentu dari objek atau pengamatan ilmiah terhadap sesuatu yang ada di sekitar sebagai bahan pengajaran siswa sebelum dan sesudah menerima materi dari sekolah dengan membawa pengalaman dan penemuan dengan apa yang mereka temui di lingkungan mereka.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Manfaat Membaca


Membaca adalah perilaku positif. Perilaku yang harus diawali dengan pembiasaan (conditioning) sebelum akhirnya mendarah daging dalam keseharian kita. Ketika aktivitas membaca sudah menjadi kebiasaan, maka aktivitas membaca pun terus kita lakukan tanpa harus dipaksa.

            Banyak dari kita mungkin merasa enggan untuk membuka lembaran demi lembaran buku. Entah karena apa, kita sepertinya tidak memiliki semangat untuk melahap bahan-bahan bacaan. Kerap kali kita membaca hanya sekilas lalu alias tak merampungkan bacaan sampai selesai.

            Apakah membaca harus berupa buku? Membaca tidak harus berupa buku. Banyak bahan bacaan yang bisa kita baca, misalnya surat kabar. Membaca surat kabar juga penting bagi kita karena kita bisa terus mengikuti perkembangan-perkembangan aktual, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

            Banyak orang pintar dan cerdas disebabkan dari rajin membaca. Membaca juga bisa membuat orang lebih dewasa. Dewasa di sini artinya memiliki pola pikir yang tidak lagi kekanak-kanakan. Dengan membaca, orang bisa memandang setiap permasalahan hidup bukan sebagai beban, namun tantangan yang harus diselesaikan. Permasalahan dalam kehidupan tidak dipandang hanya dari satu sisi, tetapi dari berbagai sisi. Orang yang memandang permasalahan hidup dari berbagai sisi biasanya lebih bijaksana dan arif dalam menjalani kehidupan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

pendekatan teknik

1.      Definisi, tujuan, kendala, dan teknik penggunaan pendekatan Teknik
[1]Pendekatan teknik adalah pendekatan yang berdasar pada pemanfaatan media pembelajaran dan teknik-teknik pendidikan. Pendekatan ini berpendapat bahwa  media dan teknik pembelajaran sangat berperan dalam menyampaikan pelajaran  serta bisa merubah pengalaman belajar menjadi pengalaman yang nyata (terindra).
Yunus (1942:78)  dalam bukunya   التربية والتعليم mengemukakan bahwa media pembelajaran paling besar pengaruhnya bagi indra dan lebih  dapat menjamin pemahaman. Orang yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahaman dan jangka waktu pemahamannya dibandingkan dengan mereka yang melihat atau melihat sekaligus mendengarkan. Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar,  bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

pemerolehan bahasa pada manusia



  1. Definisi Bahasa
Definisi bahasa ialah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh anggota suatu masyarakat bahasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar sesamanya, berlandaskan pada budaya yang mereka miliki bersama.
Sistem pada definisi ini merujuk pada adanya elemen-elemen beserta hubungan satu sama lainnya yang akhirnya membentuk suatu konstituen yang sifatnya hierarkis. Dalam bidang fonologi, misalnya, elemen-elemen ini adalah bunyi-bunyi yang terdapat pada bahasa yang bersangkutan. Elemen bunyi seperti ini tentunya berbeda antara bahasa yang satu dengan bahasa yang lain.
Sistem dalam bahasa adalah sistem yang terdiri dari simbol-simbol. Simbol-simbol ini bersifat arbitrer, yakni, tidak ada keterkaitan antara simbol-simbol ini dengan benda, keadaan atau peristiwa yang diwakilinya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

perubahan bahasa

A.    Devinisi perubahan bahasa
Jika kita mencoba mendevinisakan makna perubahan bahasa maka pertanyaan pertama yang mengusik pikiran kita adalah apakah perubahan bahasa itu dapat diamati atau diobservasi?. Terjadinya perubahan bahasa itu tentunya tidak dapat diamati, sebab perubahan tersebut sudah menjadi sifat haqiqi bahasa, yang berlangsung dalam masa yang relatif lama sehingga tidak mungkin diobservasi oleh seseorang yang mempunyai waktu yang relatif terbatas.
Namun yang dapat diketahui adalah bukti adanya perubahan bahasa tersebut,itupun tergantung, pada bahasa-bahasa yang mempunyai tradisi tulis dan mempunyai dokumen tertulis dari masa-masa yang sudah berlalu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS